Idea generation atau pemunculan gagasan baru dalam pengembangan produk akan muncul jika perusahaan memiliki prosedur formal. Melalui prosedur formal yang ditetapkan tersebut, maka gagasan-gagasan inovasi dapat bermunculan.Gagasan-gagasan baru dapat muncul dari staff penjualan, produksi, perantara/agen, pesaing, survey dari konsumen maupun sumber-sumber lain seperti asosiasi industri atau dagang, biro iklan serta lembaga pemerintah. Seorang manajer pemasaran dapat mengenali peluang pasar atau ceruk pasar yang belum “dimasuki” oleh pesaing, jika mereka memiliki kemampuan analisis pandangan baru dan berbeda mengenai pasar serta kemampuan dalam mengenali perilaku serta keluhan konsumen.Bahkan gagasan baru dari manajer yang cerdik, mampu memunculkan produk yang tidak disadari oleh pelanggan potensial.
Realitanya bahwa, sangat sedikit (jika tidak boleh mengatakan tidak satupun) perusahaan dapat menjadi yang pertama menemukan gagasan baru terbaik. Oleh karenanya, perusahaan perlu untuk memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaing.Sebagai contoh, ketika spesialis produk di Ford Motor Company membeli mobil dari perusahaan lain sebagai produk baru yang muncul di pasaran. Mereka membongkar mobil tersebut untuk mendapatkan gagasan-gagasan baru untuk mencari kelemahan serta menyempurnakan dalam bentuk produk baru yang diproduksi Ford.
Pada akhirnya, ide gagasan perusahaan memungkinkan muncul sangat banyak sehingga dalam langkah pengembangan produk selanjutnya adalah idea screening.
Idea screening merupakan tahap dimana perusahaan melakukan penyaringan gagasan-gagasan yang muncul dengan cara melakukan evaluasi gagasan baru menggunakan kriteria penyaringan atau screening. Bahwa, kriteria penyaringan berkaitan dengan hasil analisis sumber daya (kekuatan dan kelemahan), analisis jangka panjang terhadap lingkungan pemasaran dan pemahaman mendalam terhadap sasaran perusahaan. Keberhasilan melakukan screening ini seharusnya dapat menghasilkan produk yang memiliki keunggulan bersaing dan menciptakan kerbelanjutan atau tahan lama.
Penyaringan ide juga memerlukan dan mempertimbangkan bagaimana suatu produk baru dapat mempengaruhi konsumen sepanjang waktu. Idealnya, produk harus meningkatkan kesejahteraan konsumen dan tidak sekedar memuaskan keinginan sesaat.Berkaitan dengan efek positif bagi konsumen maka, jelas bahwa perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial dan berusaha menemukan peluang yang diinginkan konsumen sekaligus menjaga kesimbangan lingkungan sosial di dalamnya. Memunculkan gagasan-gagasan produk baru yang bertanggung jawab secara sosial merupakan tantangan bagi perencana produk baru.
Keamanan penggunaan produk merupakan hal pertama yang menjadi perhatian perencana produk. Hal ini menyangkut berbagai aspek meliputi desain produk, pengendalian / standar mutu, bahan baku, legalitas sampai dengan jaminan asuransi jika suatu produk gagal mememuhi kinerja yang dijanjikan. Untuk memastikan penyaringan ide dengan memperhatikan berbagai kriteria tersebut maka, langkah pengembangan produk dilanjutkan dengan evaluasi gagasan melalui proses pengujian pengembangan konsep(Concept development and testing).
Lolosnya suatu gagasan melalui screening ide, maka gagasan akan dievaluasi lebih mendalam dan cermatmelalui uji konsep. Pengujian konsep dapat dilakukan dengan memanfaatkan reaksi pelanggan atau riset pasar, mulai dari kelompok focus informal sampai ke survey formal terhadap pelanggan-pelanggan potensial. Para perencana produk juga harus memikirkan reaksi para pedagang besar dan pengecer. Dalam langkah evaluasi gagasan, perusahaan seringkali menemukan bahwa anggota-anggota saluran distribusi lain tidak mau bekerjasama.Seorang produsen es krim XYZ (misalnya), terpaksa menarik gagasannya tentang produk es krim baru ketika dia mengetahui bahwa rangkaian toko kebutuhan sehari-hari menghendaki pembayaran 20 juta hanya untuk menyediakan produknya yang belum terbukti menguntungkan di taruh di lemari pendingin mereka.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam melakukan riset sangat beragam, apapun pendekatan riset yang dilaksanakan langkah evaluasi gagasan haruslah mengumpulkan cukup informasi untuk membantu memutuskan apakah ada peluang, cocok dengan sumber daya perusahaan ataupun apakah ada landasan untuk memperoleh keunggulan bersaing (core competitive). Selanjutnya, perusahaan dapat memperkirakan kemungkinan laba dari berbagai segmen pasar dan memutuskan apakah akan meneruskan gagasan ini ke tahap pengembangan.
Gagasan produk yang berhasil melalui langkah penyaringan dan evaluasi akan dianalisis lebih lanjut. Pada umumnya, tahap ini mencakup penelitian dan pengembangan (R&D) dan rekayasa untuk mendesain dan mengembangkan bentuk fisik produk. Pada produk jasa, perusahaan harus memikirkan dan memperhatikan secara rinci pelatihan, peralatan, staff dan sebagainya yang akan dibutuhkan untuk menyampaikan produk jasa tersebut. Masukan dari upaya-upaya evaluasi atau tahap sebelumnya akan membantu dalam membuat pedoman teknis penyampaian produk jasa.
Sistem rancangan melalui bantuan komputer (Computer Aided Design, CAD), merupakan revolusi dalam pekerjaan desain. Para perancang produk dapat mengembangkan gambaran 3 dimensi berwarna untuk kemasan dan produk. CAD memungkinkan manajer melihat dari berbagai sudut pandang, persis seperti melihat produk sebenarnya. Jika terdapat hal/sisi yang kurang ideal, mereka dapat mengubahnya saat itu juga. Rancangan desain akhir langsung diterapkan ke dalamsystem produksi yang dikendalikan oleh computer.
Namun begitu, perusahaan tetap harus melakukan uji versi awal produk di pasar. Proses ini dapat berlansung melalui beberapa siklus. Pabrik dapat membuat model fisik produk atau memproduksi dalam jumlah terbatas dan dalam waktu yang bersamaan memungkinkan perusahaan melatih beberapa orang penedia jasa. Jika pengujian dilakukan oleh pelanggan maka akan memungkinkan menghasilkan revisi, sebelum perusahaan mencurahkan upaya skala penuh peluncuran produk.
Dengan produk atau jasa actual, pelanggan potensial dapat bereaksi terhadap seberapa baik produk memenuhi kebutuhan mereka. Kelompok focus, panel dan survey yang lebih besar dapat menunjukkan reaksi terhadap atribut-atribut tertentu serta terhadap keseluruhan gagasan produk.Dalam kasus-kasus uji coba produk, pengujian dapat menghasilkan atau menyebabkan revisi-revisi spesifikasi produk untuk pasar yang berbeda. Adakalanya, serangkaian revisi produk mengarah kepada perubahan yang kompleks.Sehingga riset-riset dapat berlaku berbulan-bulan maupun bertahun-tahun untuk menemukan dan menggali secara detail produk atau fitur produk yang seperti apa yang dapat diterima oleh berbagai segnmen pasar yang berbeda.
Perusahaan seringkali melakukan upaya penuh atau uji pasar skala penuh untuk melihat reaksi di pasar nyata atau untuk menguji berbagai alternative merek, harga atau iklam di berbagai wilayah uji. Dalam istilah lainnya, perusahan melakukan uji terhadap keseluruhan bauran pemasaran. Uji pasar dapat mengeluarkan cost yang besar, akan tetapi jika tidak dilakukan uji, maka resikonya pun sangat besar.Melalui uji pasar secara komprehensif, perusahaan dapat memperkirakan Return of Invesment (ROI) untuk berbagai strategi guna menentukan apakah gagasan ini layak diteruskan ke langkah komersialisasi.
Komersialisasi, gagasan produk yang dapat bertahan pada akhirnya dapat diluncurkan ke pasar. Menemmpatkan produk ke pasar memerlukan biaya yang tinggi. Fasilitas produksi barang atau jasa harus didirikan.Barang harus diproduksi untuk memenuhi saluran distribusi, atau karyawan harus direkrut dan dilatih untuk menyediakan jasa.
Pada tahap promosi, tentu juga membutuhkan biaya. Apalagai untuk perusahaan yang berusaha memasuki pasar yang kompetitif.
Karena bersanya beban kerja tersebut, beberapa perusahaan memperkenalakan produk mereka dari kota per kota atau dari daerah per daerah. Peluncuran produk dilakukan secara bertahap sampai pada akhirnya cakupan pasar tercapai secara luas atau penuh. Peluncuran bertahap juga memungkinkan sebagi proses uji pasar yang lebih banyak., meskipun hal ini bukan tujuannya karena pada tahap ini adalah tahap menjual atau komersialisasi. Walaupun begitu pemasar perlu memperhatikan pengendalian untuk memastikan bahwa usaha implementasi ini bekerja dengan baik dan bahwa strategi pemasaran sesuai dengan sasaran.
Link terkait :
Brainstorming
Memahami perilaku konsumen
**dari berbagai sumber